Papua – Suasana aman dan damai di Kabupaten Jayapura tidak hadir begitu saja. Menurut Tokoh Adat Jayapura, Yansen Ohee, kondisi ini lahir dari kesadaran bersama masyarakat yang mau saling menjaga dan peduli terhadap lingkungannya.
“Peran masyarakat sangat besar. Tanpa mereka, aparat tidak akan mungkin bisa menjaga wilayah ini dengan maksimal,” ujar Ondoafi Yansen Ohee dengan penuh apresiasi.
Ia melihat, banyak hal kecil yang sebenarnya sangat bermakna. Misalnya gotong royong membersihkan lingkungan, sikap saling menghargai antarwarga, hingga kepekaan melaporkan potensi gangguan keamanan. Semua itu, katanya, adalah bentuk nyata bahwa masyarakat Papua mampu menjaga rumahnya sendiri.
Bagi Yansen, keberagaman suku, budaya, dan agama di Papua justru menjadi kekuatan. “Kalau kita terus pelihara dengan semangat persaudaraan, maka perbedaan itu akan menjadi warna indah, bukan sumber perpecahan,” katanya.
Keamanan yang terjaga, lanjutnya, adalah pondasi bagi banyak hal. Pemerintah bisa lebih fokus membangun, investor tidak ragu menanamkan modal, dan masyarakat pun bisa bekerja dengan tenang untuk meningkatkan taraf hidup.
Namun, Yansen juga mengingatkan bahwa tugas menjaga kedamaian bukan hanya tanggung jawab aparat atau tokoh adat, tetapi seluruh elemen masyarakat: tokoh agama, pemuda, hingga perempuan. Mereka semua, katanya, adalah tiang yang menopang kehidupan bersama.
“Harapan saya, menjaga kamtibmas jangan hanya muncul saat ada peristiwa tertentu. Itu harus menjadi bagian dari budaya hidup orang Papua sehari-hari,” tutupnya.(rd)