Papua – Sejumlah tokoh agama, adat, dan masyarakat Papua menyerukan pesan perdamaian serta menolak aksi anarkis yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Mereka menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan demi masa depan generasi mendatang serta menjaga keamanan di daerah masing-masing.
Pendeta Lot Rumbino, tokoh agama papua menyampaikan bahwa hidup rukun dan damai fondasi kehidup dalam kebersamaan. Menurutnya, adanya polemik harus disikapi dengan bijak, tanpa terhasut pada langkah – langkah yang dapat merugikan.
“Sebagai tokoh agama, saya mengingatkan agar kita selalu menjaga kerukunan, keamanan dan kedamaian, tidak terpancing oleh situasi yang terjadi. Tiap – tiap adalah titipan Tuhan, maka sudah wajib kita untuk melindungi dan menjaganya,”.
Senada dengan itu, tokoh masyarakat Nikolas Ramani, mengimbau kepada seluruh masyarakat papua agar menjaga kondusivitas dan tertiban. Ia menyayangkan aksi anarkis yang terjadi pada demonstrasi di Jakarta, 28 Agustus 2025 lalu.
“Khususnya kepada masyarakat Kampung Wayuy dan Kabupaten Waropen, mari kita bersama menjaga keamanan.tidak mengikuti tindakan anarkis. kita harus menciptakan suasana kedamaian di daerah kita sendiri”.
Sementara itu, tokoh adat Lektirani, Wilhelm Nukaibrah, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya salah seorang dalam aksi di Jakarta. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya kebijaksanaan dalam menyampaikan aspirasi.
“Sebagai kepala suku dan warga negara Indonesia, saya mengajak seluruh masyarakat dalam menyampaikan aspirasi haruslah dengan aturan tanpa harus anarkis. Mari kita menjaga situasi tetap damai dan harmonis tanpa mengutamakan kepentingan kelompok tertentu”.
Seruan serupa diharapkan menjadi pegangan bersama masyarakat Papua dalam menghadapi dinamika nasional. Menurut para tokoh, tindakan anarkis tidak hanya merugikan individu, tetapi juga dapat mencederai persatuan bangsa. Karena itu, mereka menekankan pentingnya kolaborasi antarwarga, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan dalam menjaga keamanan wilayah.
Dengan sikap saling menghormati dan menjaga kedamaian, para tokoh Papua berharap masyarakat dapat tetap bersatu, hidup dalam rukun dan hindari diri dari aksi provokatif yang berdampak menimbulkan perpecahan.(rd)