Papua – Kepolisian Daerah Papua melaksanakan pengamanan aksi unras (unjuk rasa) yang digelar simpatisan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur BTM-CK di Kantor Gubernur Provinsi Papua. Aksi yang dimulai dari titik kumpul Taman Imbi tersebut berlangsung aman, tertib, dan kondusif hingga selesai, Senin (08/09).
Massa aksi bergerak menuju Kantor Gubernur Papua dengan tertib, kemudian memulai kegiatan dengan doa bersama yang dipimpin tokoh gereja.
Dalam orasinya, Pdt. Jhon Baransano menegaskan bahwa aksi tersebut dilakukan bukan untuk mencari musuh, melainkan untuk membela kebenaran, keadilan, dan demokrasi di Tanah Papua.
“Hari ini kita berdiri di sini bukan untuk mencari musuh, tetapi untuk membela kebenaran, keadilan, dan demokrasi di tanah Papua,” ucapnya.
Sementara itu, Pdt. Christian Abaa, Ketua Klasis GKI Keerom, menambahkan bahwa kebenaran merupakan dasar moral yang harus ditegakkan. Ia menyebut penyerahan crans bunga sebagai simbol matinya demokrasi di Tanah Papua jika tidak dijaga dengan baik.
Dalam tuntutannya, simpatisan BTM-CK menyampaikan beberapa poin penting, di antaranya menolak ketidaknetralan dalam proses demokrasi, menyerukan netralitas ASN maupun aparat keamanan, serta meminta Presiden dan pemerintah pusat mengawal proses demokrasi agar berlangsung adil, damai, dan bebas intervensi. Mereka juga menegaskan peran gereja sebagai penjaga moral dalam kehidupan demokrasi.
Aksi berjalan dengan damai dan tanpa gangguan. Setelah menyampaikan aspirasi, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Cahyo Sukarnito, S.I.K., M.K.P. menyampaikan apresiasi atas kerja sama semua pihak sehingga kegiatan aksi dapat berlangsung aman.
“Kami mengapresiasi massa aksi yang telah menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai. Polda Papua akan selalu mengedepankan pendekatan humanis dalam mengawal jalannya demokrasi di Tanah Papua,” ujarnya.(rd)