Papua – Di tengah meningkatnya tensi politik dan aksi demonstrasi yang menuntut pembubaran DPR, Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPD GAMKI) Papua memilih jalur berbeda. Ketua DPD GAMKI Papua, Luis Mebri, dalam pernyataan resminya menegaskan satu hal utama: damai adalah jalan terbaik. Minggu (31/08/2025,).
Luis menyebutkan, menyampaikan aspirasi merupakan hak rakyat dalam sistem demokrasi. Namun ia mengingatkan, cara penyampaian harus bermartabat dan tidak menimbulkan kekacauan.
“Papua adalah rumah kita bersama. Mari kita rawat dengan damai,” ujar Luis dengan nada tegas penuh harap.
Seruan ini muncul sebagai respons atas serangkaian demonstrasi di sejumlah daerah yang berujung insiden tragis—mulai dari jatuhnya korban jiwa hingga pembakaran kantor DPRD. GAMKI Papua turut menyampaikan belasungkawa mendalam dan mengajak masyarakat untuk kembali merenungkan arah perjuangan mereka: apakah benar demi keadilan atau justru berpotensi merusak tatanan sosial.
Dalam pernyataannya, GAMKI Papua memuat 14 poin ajakan damai. Beberapa di antaranya adalah menyampaikan aspirasi secara elegan, menghormati aparat keamanan sebagai bagian dari keluarga masyarakat, menjaga semangat persatuan di tengah perbedaan politik, serta mendorong dialog terbuka antara masyarakat dan pimpinan DPRP.
Sebagai langkah konkret, organisasi ini mengusulkan program Coffee Morning yang mempertemukan pimpinan BEM, OKP, tokoh adat, tokoh agama, serta perwakilan perempuan. Agenda itu digagas sebagai ruang dialog untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Menutup seruannya, GAMKI Papua menegaskan bahwa Tanah Papua adalah tanah damai. Bagi mereka, seruan ini bukan sekadar retorika politik, melainkan panggilan moral bagi seluruh elemen masyarakat untuk menempatkan kasih dan persaudaraan sebagai fondasi perjuangan bersama.(rd)