Daerah  

JDP Ingatkan Bahaya “Perang Opini”, Serukan Rekonsiliasi Pasca PSU Papua

banner 120x600

Papua – Ketegangan politik di Papua pasca putusan Mahkamah Konstitusi tentang Penghitungan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur terus terasa di ruang publik. Pertarungan opini antara pendukung pasangan nomor urut 1, Benhur Tomi Mano–Constan Karma (BTM–CK), dan pasangan nomor urut 2, Mathius D. Fachiri–Aryoko Rumaropen (MDF–AR), semakin meruncing hingga merambah isu sensitif bernuansa agama.

Kondisi tersebut memantik perhatian Jaringan Damai Papua (JDP). Melalui juru bicaranya, Yan Christian Warinussy, JDP mengingatkan bahwa “perang opini” hanya akan memperkeruh suasana kebatinan masyarakat. “Rekonsiliasi adalah jalan terbaik untuk menenangkan para pendukung dan menjaga Papua tetap damai,” tegas Warinussy dalam pernyataan tertulis, Jumat (19/9/2025).

JDP menawarkan tiga langkah yang dianggap krusial untuk meredakan ketegangan. Pertama, kedua pasangan calon diminta hadir di tengah publik untuk menyampaikan pesan menyejukkan. Kedua, JDP mengusulkan Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius You, sebagai figur moral yang dapat memfasilitasi rekonsiliasi. Ketiga, deklarasi sikap bersama menghormati putusan hukum dan menjunjung demokrasi diharapkan bisa menjadi penegas komitmen perdamaian.

Lebih jauh, JDP menekankan bahwa perbedaan pilihan politik tidak seharusnya menggerus nilai luhur masyarakat Papua yang menjunjung persaudaraan. “Papua adalah Tanah Damai. Itu bukan sekadar slogan, melainkan identitas yang wajib dirawat bersama,” tutup Yan.(rd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *